Home » , » 7 Alasan Tak Perlu Khawatirkan Vaksin Palsu menurut Kemenkes

7 Alasan Tak Perlu Khawatirkan Vaksin Palsu menurut Kemenkes

Posted by Author

Vaksin Palsu

Peredaran vaksin palsu yang baru-baru ini diungkap oleh kepolisian tentu mengkhawatirkan para orangtua yang memiliki anak bayi dan balita. Tidak dapat dipungkiri, penyebaran Vaksin palsu sejak tahun 2003 ini dikhawatirkan mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Walau demikian, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dengan keamanan vaksin. Saat ini pemerintah sedang melakukan pendataan fasilitas kesehatan mana saja yang menggunakan vaksin palsu dan jumlah anak yang sudah mendapatkannya.

Melalui akun twitter resmi @KemenkesRI, Kemenkes menyampaikan alasan mengapa para orangtua tidak perlu khawatir.

1. Jika anak Anda mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksin disediakan oleh pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya.

2. Jika anak Anda mengikuti program pemerintah, yaitu imunisasi dasar lengkap, diantaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG, pengadaannya oleh pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasyankes. Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya.

3. Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya Vaksin BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak, pengadaan vaksin didasarkan pada Formas dan e-catalog dari produsen dan distributor resmi, jadi asli dan aman.

4. Ikuti program imunisasi ulang seperti DPT, Polio, Campak. Tanpa adanya vaksin palsu, imunisasi ini disarankan (harus) diulang. Jadi bagi yang khawatir, ikut saja imunisasi ini di Posyandu dan Puskesmas.

5. Diduga peredaran vaksin palsu tidak lebih dari satu persen di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ini relatif kecil secara jumlah vaksin yang beredar dan wilayah seberannya.

6. Dikabarkan isi vaksin palsu itu campuran antara cairan infus dan gentacimin (obat antibiotik) dan setiap imunisasi dosisnya 0,5 cc. Dilihat dari isi dan jumlah dosisnya, vaksin palsu ini dampaknya relatif tidak membahayakan.


7. Karena vaksin palsu dibuat dengan cara yang tidak baik, maka kemungkinan timbulkan infeksi. Gejala infeksi ini bisa dilihat tidak lama setelah diimunisasikan. Jadi kalau sudah sekian lama tidak mengalami gejala infeksi setelah imunisasi bisa dipastikan aman. Bisa jadi anak Anda bukan diimunisasi dengan vaksin palsu, tetapi memang dengan vaksin asli.

Kurangi rasa khawatir dan ikuti tips dari Kemenkes agar keamanan vaksin lebih terjamin.

Baca Juga :
Inilah 12 Vaksin yang dipalsukan


0 Komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.