Ilustrasi Imunisasi pada Anak |
Ditemukannya dugaan Vaksin Palsu membuat berbagai kalangan
mengkhawatirkan apa yang akan terjadi pada tumbuh kembang anak, pasalnya vaksin
palsu tersebut diyakini sudah ada sejak tahun 2003.
Waktu yang cukup untuk mengganggu perkembangan anak. Walaupun masih belum
diketahui efek dari vaksin palsu tersebut (baru akan dilihat nanti malam) ,
namun diyakini Vaksin tersebut berbahaya bagi anak, meskipun Kemenkes selaku
Kementerian Kesehatan memberi pernyataan bahwa Vaksin palsu tidak terlalu
berbahaya bagi anak atau vaksin palsu tidak memiliki efek samping yang berat, hanya mengalami infeksi."baca di "7 Alasan Tak Perlu Khawatirkan Vaksin Palsu" .
Namun tetap saja masyarakat menilai vaksin palsu dapat berdampak serius bagi
perkembangan anak.
Diulik dari Kompas, Kepolisian terus menelusuri kasus pembuatan vaksin palsu
wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Menurut Pelaksana tugas Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bahdar Johan Hamid, sejauh ini ada 12
jenis vaksin yang dipalsukan.
Pelaku memalsukan vaksin yang diproduksi oleh PT. Biofarma,
PT. Sanofi Grup, PT Glaxo Smith Kline (GSK).
"Kami bentuk tim, yaitu Badan POM dengan tiga
perusahaan farmasi tersebut untuk mengidentifikasi keaslian produk vaksin di
lapangan yang diduga palsu," kata Bahdar dalam jumpa pers di Gedung BPOM,
Jakarta, Selasa (18/6/2016).
Berikut 12 vaksin yang dipalsukan tersebut :
1. Vaksin Engerix B = Vaksin Untuk Penyakit Hepatitis B
2. Vaksin Pediacel = vaksin kombinasi untuk diphteri,
tetanus, pertussis, polio dan Hib (haemophillus influenza)
3. Vaksin Eruvax B = Vaksin
Hepatitis B Rekombinan
4. Vaksin Tripacel = Vaksin untuk anak terhadap Difteri,
Pertusis, dan Tetanus
5. Vaksin PPDRT23 = Untuk tujuan diagnostik. Uji Mantoux de-
ngan Tuberculin PPD RT 23 merupakan alat pengujian dalam menentukan apakah
sese- orang pernah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis.
6. Vaksin Penta-Bio = Vaksin DTP-HB-Hib (Vaksin Jerap
Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influenzae tipe
b)
7. Vaksin TT (Tetanus Toksoid) = proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus
8. Vaksin Campak = vaksin virus hidup yang dilemahkan,
merupakan vaksin beku kering berwarna kekuningan pada vial gelas, yang harus
dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin campak kering
9. Vaksin Hepatitis = Vaksin untuk Penyakit Hepatitis
10. Vaksin Polio bOPV = Vaksin untuk Penyakit Polio
11. Vaksin BCG = Vaksin BCG untuk TB Tuberkulosis. Vaksin
BCG mencegah TBC atau TB. BCG adalah singkatan dari "Bacille
CalmetteGuerin"
12. Vaksin Harvix = Vaksin untuk Hepatitis A
Bahdar mengungkapkan, tahun 2013 perusahaan farmasi GSK
pernah melaporkan adanya pemalsuan vaksin produksi GSK. Menurut Bahdar, laporan
tersebut sudah ditindaklanjuti dan telah diproses hukum.
Tahun 2016, BPOM juga menerima laporan dari PT Sanofi
mengenai adanya peredaran vaksin produksi sanofi yang dipalsukan. Menurut
Bahdar, selama ini BPOM telah melakukan pengawasan serius dan ketat untuk
produk vaksin mulai dari proses produksi hingga sampai ke masyarakat.
Terkait munculnya kasus vaksin palsu saat ini, Bahdar
mengatakan pihaknya telah meminta seluruh balai atau balai besar POM untuk
melakukan pemeriksaan dan penelusuran terhadap kemungkinan adanya vaksin palsu.
Semoga Vaksin palsu tersebut memang tidak terlalu berdampak besar bagi tumbuh kembang anak yaa..
Baca Juga :
Kemenkes : 7 Alasan Tak Perlu Khawatirkan Vaksin Palsu
Baca Juga :
Kemenkes : 7 Alasan Tak Perlu Khawatirkan Vaksin Palsu
0 Komentar:
Post a Comment